(Pulau Dodola - Morotai, 16 September 2012)
Ya, Pulau Dodola, itulah namanya. Terletak di Kepulauan Morotai, Prov. Maluku Utara. “Pernah ke Morotai? Jangan bilang pernah ke sana ya kalau anda belum menapakkan kaki di pulau Dodola”. Demikian kata salah seorang teman yang merupakan warga asli Morotai.
Ada apa dengan pulau ini? Bagaimana pesonanya? Mengapa sampai pulau ini menjadi kebanggaan masyarakat Morotai? Itulah sekelumit pertanyaan yang membuatku makin penasaran ingin segera ke sana. Dan Alhamdulillah, saat berkesempatan datang ke Pulau Morotai untuk melihat acara Sail Morotai tahun lalu, aku sempat mengunjungi Pulau Dodola ini.
***
Kecewa dengan Sail Morotai
Ngomong-ngomong tentang Sail Indonesia di Morotai nih ya sob, kemarin itu sangat sangat mengecewakan. Menurutku tidak se-wah seperti yang diberitakan di media. Mungkin buat yang di atas panggung iya. Tapi buat kami masyarakat biasa yang penasaran, enggak. Kalo aku lihat sih, acara ini waktu itu cuman buat pejabat saja. Kenapa? Ya kita masyarakat nggak bisa nonton langsung. Tidak boleh mendekat ke area lokasi acara sekitar beberapa ratus meter. Coba saja kalau berani. Apalagi katanya para snipper udah standby di sekitar situ. Ihh.. ngeri… Jadi pertunjukkan apapun di depan pak SBY tidak bisa kami nikmati secara langsung sedikitpun. Bahkan ada masyarakat setempat juga yang kecewa karena sudah kerja keras mempersiapkan daerahnya berbulan-bulan demi bisa melihat pak SBY secara langsung, tapi tidak kesampaian.
Jangan tanya siapa saja yang ada di atas panggung kehormatan itu, karena aku tidak tahu. Bahkan pengeras suara hanya samar-samar saja. Walhasil, kami hanya bisa menyaksikan pertunjukan terjun payung di langit, parade kapal perang di laut, dan para penari yang akan pulang setelah selesai mengisi acara dan keluar dari "zona terlarang" itu. Mungkn karena alasan keamanan. Tapi, buat apa kalau masyarakat tidak bisa menikmati. Hmm… ya sudah, yang penting bisa ke Pulau Dodola, aku sudah bersyukur banget. Padahal, demi ingin melihat perhelatan ini, kami dan banyak masyarakat lainnya di Tobelo harus menunggu dari sore hingga tengah malam di pelabuhan fery Tobelo, di tengah ketidakpastian informasi boleh tidaknya memasuki Morotai via laut pada H-1. Katanya mau disterilkan lah, ini lah, itu lah. Hadeh.. Tapi untunglah mendekati jam 12 malam, kami bisa tiba di Morotai dengan menyewa speedboat yang saat itu ongkosnya dipatok dengan harga tinggi.
***
Oke, lanjut ke Dodola.
Dari Pelabuhan Daruba, kami menyewa sebuah speedboat menuju Pulau Dodola. Perjalanan ke Pulau Dodola sekitar 30 menit. Selain speedboat, sarana yang bisa digunakan adalah perahu motor. Tarif untuk speedboat saat itu sekitar 750.000 per boat, pulang pergi. Sedangkan untuk perahu motor bisa lebih murah. Namun harganya tergantung situasi. Kalau saat ada acara seperti Sail kemarin, harganya bisa dua kali lipat.
Pulau Zum-zum, Morotai |
Dalam perjalanan menuju Pulau Dodola, kami disuguhi pemandangan gugusan pulau. Di antaranya ada pulau Zum-zum yang di pulau ini terdapat monumen Jenderal Pasukan Amerika saat Perang Dunia Ke-II, Jenderal Mc. Arthur. Setiap melihat pulau, dalam hati berkata,”inikah pulau dodola? Yang mana ya?”. Hehe…
Cuaca yang panas seolah tidak terasa ketika kita menikmati keindahan laut dan pulau-pulau sepanjang perjalanan. Terlebih ketika Pulau Dodola sudah nampak dari kejauhan. Terlihat Pulau Dodola Besar dan Dodola Kecil seolah tersenyum di seberang sana, menyambut kedatangan kami. Semakin mendekat, pesona pulau ini semakin indah. Mata tertuju pada garis putih di antara kedua pulau ini. Ibarat ada jembatan putih yang menghubungkan keduanya. Ya, itulah salah satu daya tariknya. Di siang hari, air laut yang surut mengakibatkan kedua pulau ini terhubung dengan hamparan pasir putih yang luas. Hati inipun mulai nggak karuan, ingin segera menapakkan kaki di sana.. aduuh, speedboatnya kog lama sekali yaa??? #pikirku. Hehehe…..
Hap… Sampailah kami di pulau ini. Saatnya keliling pulau. Targetku, harus sampai ke ujung pulau dodola kecil. Sambil menikmati keindahannya, tak lupa jepret sana sini. Terikanya matahari di siang hari membuat beberapa teman hanya bersantai di seputaran dodola besar saja, yang memang rindang ditumbuhi pohon-pohon. Sebagian ada yang berteduh di pondok-pondok yang disediakan. Di pulau Dodola Besar ini terdapat beberapa cottageuntuk menginap. Sudah lumayan terawat. Sedangkan Pulau Dodola Kecil tidak berpenghuni. Teriknya mentari ini tidak mematahkan semangatku untuk berpanas-panasan ria, jalan-jalan seorang diri menyusuri pulau, menyeberangi hamparan luas jembatan pasir putih menuju dodola kecil, mengelilinginya sambil menikmati keindahan pesonanya. Tak lupa narsis-narsisan sendiri dengan kamera dan tripod. Hehe. Saat kaki ini melangkah, setapak demi setapak di atas jembatan pasir putih, pemandangan di sekitar adalah di sebelah kiri pantai, sebelah kanan? Waw.. Hamparan pasir putih yang luas namun sedikit tergenang sisa-sisa air yang surut. Dangkal sekali. Daerah laut dalamnya nun jauh di sana. Hehe…
Pulau Dodola Besar, view dari Dodola Kecil |
Waaww….. waaaw….. waaaaaaw…… tak henti-hentinya kata-kata itu keluar dari mulutku. Pulau Dodola, memang indah kawan.. Indaaaaaaaah sekali. Pokoknya indah…. Pemandangan di foto-foto yang saya jepret dari kamera poket ini hanya sebagian kecil saja. Aslinya jauh lebih bagus bangeudh lho. Datang dan nikmati sendiri keindahannya. Hehe…
Tiba juga di Pulau Dodola Kecil. Pulau Dodola kecil ini tidak berpenghuni. Namun ditumbuhi pohon-pohon dan semak belukar. Bisa sekedar duduk-duduk malas-malasan di bawah pohon sambil memandangi laut. Ingin mandi? Silahkan… jernih dan bersihnya air laut membuat kita tergoda untuk berendam di dalamnya.
Di Pulau Dodola Kecil |
Di ujung pulau Dodola kecil, ternyata masih ada hamparan pasir putih yang sangat luaaaasss… luas sekali. Dengan air laut yang menyapu hanya sampai mata kaki hingga betis saja. Tampak di kejauhan ada pulau satu lagi, entah apa namanya, yang “nyaris” tersambung pula… Saking senangnya menikmati, aku hampir lupa dengan panasnya mentari, bahkan waktu yang menunjukkan pukul… -lupa- saatnya kembali ke dodola besar, dan mandi di pantainya.
Menuju dodola besar, aku melewati sisi sebelahnya pulau dodola kecil. Sisi yang lebih ramai. Tiba di pulau Dodola besar, ternyata rombongan sudah rapi semua. Ada apa gerangan? Ternyata mereka sudah siap-siap untuk pulang ke Tobelo. What? Nggak ada acara mandi-mandi di pantai? Atau mandi-mandinya udah tadi yaa saat aku di pulau seberang? Waahhhh…. Ya udah deh, nggak apa-apa. Mari pulang *kecewa dalam hati :(
Speedboat itu kami carter untuk perjalanan Daruba-Dodola-Tobelo. Entah berapa ongkos totalnya, yang jelas kami masing-masing hanya menanggung ongkos sebagian. Sebagian besarnya lagi ditanggung oleh teman kami, pak Masri sang bendahara.. makasih Pak :D
Sssstt.... jangan ribut.. |
Well, itulah sepintas mengenai Pulau Dodola, salah satu icon andalan Kab. Pulau Morotai. Indonesia itu indah kawan, indah sekali. Datang dan nikmati keindahannya selagi kita sempat.
Suatu hari, aku ingin ke sini lagi :D |
0 komentar:
Post a Comment