(Pulau Kumo - Halmahera Utara, 18 April 2015)
Pulau Kumo, sebuah pulau berpenghuni yang merupakan pulau pertama di perairan Halmahera Utara yang aku datangi. Pulau ini menjadi salah satu alternatif warga sekitar (Tobelo) yang ingin menikmati akhir pekan. Letaknya yang sangat dekat dengan Tobelo menjadikan akses transportasi ke pulau ini sangat mudah dan murah.
Masih teringat pengalaman pertama ke pulau ini, beberapa tahun yang lalu. Sore hari setelah pulang kerja, bersama beberapa teman sekantor. Waktu itu hampir semuanya nyebur di pantai, meski rata-rata tidak tahu berenang – termasuk aku :D –. Ya, tentu saja nyemplungnya di bagian pantai yang dangkal. Hehe…
Kemudian di hari sabtu beberapa bulan lalu, akupun kembali mengunjungi pulau berpenghuni ini. Lagi pengen sendiri menjelajah perkampungannya hingga ke tanjung tempat wisatanya.
Transportasi laut untuk mencapai pulau ini sangatlah mudah. Cukup menumpang perahu ketinting dari pelabuhan Tobelo dengan biaya Rp. 3000,- sekali jalan atau Rp. 6000 pulang pergi ke perkampunganya. Untuk ke tanjung tempat wisatanya, berlaku tarif yang sama pada hari biasa (Senin-Sabtu), sedangkan pada hari Minggu atau libur, tarif ke tanjung pulau Kumo tersebut menjadi Rp. 5000,- sekai jalan atau Rp. 10.000,- pulang pergi. Lama penyeberangan dari Tobelo ke pulau ini sangat singkat. Hanya 5 menit saja.
Kemudian di hari sabtu beberapa bulan lalu, akupun kembali mengunjungi pulau berpenghuni ini. Lagi pengen sendiri menjelajah perkampungannya hingga ke tanjung tempat wisatanya.
Transportasi laut untuk mencapai pulau ini sangatlah mudah. Cukup menumpang perahu ketinting dari pelabuhan Tobelo dengan biaya Rp. 3000,- sekali jalan atau Rp. 6000 pulang pergi ke perkampunganya. Untuk ke tanjung tempat wisatanya, berlaku tarif yang sama pada hari biasa (Senin-Sabtu), sedangkan pada hari Minggu atau libur, tarif ke tanjung pulau Kumo tersebut menjadi Rp. 5000,- sekai jalan atau Rp. 10.000,- pulang pergi. Lama penyeberangan dari Tobelo ke pulau ini sangat singkat. Hanya 5 menit saja.
Berbeda dengan perahu ketinting jalur ke Pulau Kakara atau Tagalaya yang biasanya parkir di pelabuhan rakyat di sebelah Pelabuhan Tobelo, untuk ke pulau Kumo, perahu ketintingnya berada di dalam pelabuhan Tobelo tersebut. Masuk ke dalam area pelabuhan, kemudian jalan lurus melewati tempat kapal penumpang hampir ke ujung dermaga, lalu belok kiri. Tepat di sebelah kontainer. Di situ, perahu ketinting sudah berjejer. Tinggal naik menunggu beberapa penumpang kemudian perahu siap menyeberang.
“Mau turun di kampung atau Tanjung?” tanya pak pengemudi katinting.
“Di kampung aja pak,” kataku.
“Di kampung aja pak,” kataku.
Perahu itupun mendekati pantai berpasir warna krem di depan kampung.
“Biasanya turunnya tidak di sini. Tetapi di pelabuhan kayu di sebelah sana,” kata bapak pengemudi ketinting tadi sambil menunjuk ke sebuah teluk yang dikelilingi pohon bakau. “Air lagi surut soalnya,”ia menambahkan.
“Biasanya turunnya tidak di sini. Tetapi di pelabuhan kayu di sebelah sana,” kata bapak pengemudi ketinting tadi sambil menunjuk ke sebuah teluk yang dikelilingi pohon bakau. “Air lagi surut soalnya,”ia menambahkan.
Aku mulai menyusuri bagian pantai ini menuju perkampungan. Kota Tobelo terlihat tenang dari sini. Pandanganku kemudian tertuju pada sebuah kapal setengah jadi yang sedang dikerjakan oleh beberapa tukang. Ya, penduduk pulau Kumo dikenal juga sebagai pembuat kapal yang trampil. Waw.. Belakangan aku baru tahu ternyata kapal tersebut merupakan pesanan salah satu kenalanku di Tobelo.
Pembuatan kapal tradisional di Pulau Kumo |
Kota Tobelo tampak dari Pulau Kumo. Kebetulan ada perahu layar yang lagi parkir |
Pantai di depan perkampungan pulau Kumo, tampak Halmahera Utara di seberang |
Desa Kumo |
Desa Kumo |
Dengan anak-anak dari Pulau Kumo |
Ayo adik-adik, kita selfie dulu. hehehe... |
Dari depan, kiri-kanan ke belakang: Aldo, Rian, Desi, Kris, Claudia, Marcelia, Frans, Lando |
Perkampungan Desa Kumo |
Perkampungan Desa Kumo |
Jalan setapak. Ada bunga-bunga, nggak ada sampah. |
Jalan setapak. Bersihnya... |
Welcome to the island... |
di atas dermaga perahu ke kampung Kumo |
A silent wooden pier, Pulau Kumo - Halmahera Utara |
Nah, tadi pas datang, sejatinya turunnya di sini nih. Namun seperti yang aku bilang, tadi air laut lagi surut. Dan sekarang, menjelang sore, air sudah mulai pasang. Jadi untuk ke tanjung, aku bisa menumpang sebuah perahu dari sini. Dekat banget, hanya beberapa detik aja dah nyampe. Sampe-sampe abang tukang perahu bingung mau kasih tarif berapa. Hehe…
Menuju ke Tanjung wisata pulau Kumo |
Tanjungnya bersih, rapi dan rindang oleh pepohonan. Ada beberapa papan himbauan yang bertuliskan pesan agar setiap orang yang ke sini menjaga kebersihan pantai dan tidak membuang sampah sembarangan. Ada sebuah bangunan di bagian tengah seperti aula terbuka yang bisa dimanfaatkan pengunjung misalnya untuk kegiatan kumpul-kumpul. Tidak jauh dari situ, ada beberapa rumah atau pondok yang biasanya menjual makanan yang hanya buka di hari Minggu. Di bagian pantai, ada sebuah dermaga kayu yang cukup kokoh. Ada tempat bilas dan toilet juga lho.
Aku belum melihat ada spot snorkeling di dekat pantai ini. Di bagian utara pulau memang dangkal, namun dasarnya berlumpur dan terhampar luas. Minim sekali terumbu karang. Belakangan aku dapat info dari salah satu kenalan di Dinas Pariwisata yang juga seorang guide diving, katanya di bagian belakang pulau atau sebelah timur ada spot untuk snorkeling atau diving yang bagus. “The best”, katanya.
Waktu sudah semakin sore, saatnya kembali. Aku dibantu oleh bapak tadi memanggil perahu yang lewat. Makasih pak. Hehe…
Kondisi laut sore itu lumayan bersahabat. Perahu yang aku tumpangi dipenuhi beberapa penduduk pulau Kumo yang akan menyeberang ke Tobelo. Tidak lupa selfie-an sama mereka. Lihat deh senyumnya.. hehe… :D
***
Tips jalan-jalan ke Pulau Kumo:
- Tidak perlu carter perahu. Cukup naik yang reguler saja. Saat sore, sudah banyak perahu yang parkir siap mengantar para pengunjung untuk balik ke Tobelo. Kalo belum ada, tunggu saja perahu yang lewat dari kampung yang akan nyebrang ke Tobelo, trus dipanggil deh. Jangan lupa tepuk tangannya keras-keras atau teriak sekuat tenaga. Hehe…
- Untuk ke tempat wisatanya, sebaiknya Minggu sore. Kecuali sobat yang tidak terlalu suka suasana ramai dan ingin menyendiri, monggo silahkan di hari lain selain hari Minggu atau libur. Hehe..
- Ada warung di sini. Namun selain hari Minggu pastinya tutup. Jadi sebaiknya bawa bekal dari Tobelo. Lupa bawa? Tinggal nyebrang lagi ke Tobelo, toh cuman 5 menit. Hehe…
- Hati-hati kalau mandi di sekitar dermaga, sepertinya ada bulu babi terutama di dekat tiang-tiang penyangga dermaga. Bagusnya sih pake booties biar aman kakinya.
*****
0 komentar:
Post a Comment